Rabu, 29 Juni 2011

Inspiratif kehidupanku : "Aku wanita tapi aku bukan seorang Ibu"

Ini pelajaran berharga buatku, baik untuk kita sebagai calon orangtua, calon ibu dan ayah.
Siang itu di sebuah masjid seusai solat zuhur, aku dengan seorang temanku bercakap-cakap sambil melepas penat sementara sebelum melanjutkan aktivitasku siang itu. Tiba-tiba seorang wanita seusia ibuku menghampiri aku dan temanku. Kebetulan hanya kami bertiga di dalam masjid itu. Sebut saja Tante nina. Tiba-tiba ia ikut serta dalam pembicaraan kami.

Tante nina :"Mbak, habis ini masuk kuliah lagi?"
Aku dan Temanku :"iya tante,:)"
Kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan ringan lainnya.
Tante nina : "Mbak-mbak ni udah nikah?"
Aku : "belum tante, kuliah aja belom lulus. hehehe"
Aku : "Tante anaknya dah berapa?"(*hanya sebagai basa-basi pada awalnya)
Tante nina : dengan mimik wajah berubah sedia ia menjawab "Belum punya, mbak"
(uups.. aku merasa bersalah bertanya seperti itu, tapi tidak lama kemudian Tante nina mulai bicara lagi)

Tante nina : "Sedih saya mba, saya udah 25 tahun menikah, tapi saya belum juga dikaruniai anak satupun.."
(diam sejenak, kami terus mendengarkan)
"Padahal sudah banyak cara saya dan suami mencoba tapi belum juga dikasih Allah, sedangkan saya khawatir masa menopause saya kira kira 5 tahun lagi (well, 5 tahun itu waktu yang sangat singkat untuk berusaha)"
"makanya saya suka sedih banget klo adik² saya (anyway, adik²nya ada 2 perempuan semua) suka marah-marahin anak²nya."

Kami terus mendengarkan..
" Saya sedih mbak, sampai setiap malam saya nangis takut kalo² suami saya berpaling dengan orang lain, karena saya ga bisa kasih dia keturunan"

Temanku bertanya kemudian
"Memang tante ga coba periksakan, kata dokter apa bu?"

Aku menambahkan,
"iya, bu.. Spertinya dari kasat mata tante bugar banget"

Tante ninapun menjawab,
"Sudah berulangkali ke dokter tapi belum juga berhasil, kami udah memeriksakan kami berdua.Tapi jawaban dokter manapun tetap sama, bahwa aku dan suamiku tidak mandul. Hanya saja ada kelainan di saluran rahim saya"

"Kami sudah melakukan berbagai macam terapi selama 25 tahun, dan hasilnya tetap nihil."
"Saya ga bisa berhenti mikirin hal ini setiap waktu, karena sedih sekali ketika keluarga suamiku kadang menyinggung perasaanku"

"Setiap malam saya dan suami berusaha dengan sungguh², agar saya positif, hingga badan saya sakit, 3 hari kemudian saya selalu beli test alat kehamilan dan berharap ada garis 2 berwarna merah"

"tapi, kembali lagi saya harus kecewa. Suami selalu menegarkan saya ketika saya mulai putus asa dan frustasi dengan memberikan semangat dan sayapun mulai bersemangat lagi"

"sampai pada suatu malam, saya tidak lagi bersemangat, karena sudah berpuluh² kali saya kecewa dengan hasil usaha kami, dan saya mengutarakan perasaan saya kepada suami,("pak, kalo selamanya saya ga akan pernah menjadi seorang ibu, apakah bapak akan tetap mencintai saya dan bersama saya?"... jawab bapak:"tentulah ibu, kenapa ibu berkata seperti itu, apapun keadaanya bapak selalu cinta sama ibu. ini hanya ujian dari Tuhan, sampai mana kita dapat memaknai hidup dengan senantiasa ikhtiar, sabar, dan tawakkal")"

("Pak, klo bapak mau cari istri lagi, saya ikhlas",Jawab bapak:"masyaAllah ibu , nggak bu, bapak ngga kepikiran sampe situ, bapak sayang sama ibu")

"saya menangis penuh haru di hadapan bapak. Subhanallah saya memiliki suami yang setia dan menerima apa kekurangan saya"

"Sekarang saya hanya pasrah saja mbak, sama yang di atas, dan untuk menjadi seorang ibu, itu hanya mimpi..."
"Meski suami saya terus menyemangati saya"

Subhanallah......................

Cinta seorang suami yang begitu besar kepada istrinya, bahkan menerima kekurangan istrinya yang takkan pernah memberikan anak-anak yang lucu untuknya.

Pelajaran pertama yang kuambil adalah kesetiaan, menerima apa adanya, dan cinta sejati. Itu sangat penting dalam keutuhan rumah-tangga. Bagaimanapun keadaan pasangan kita, seburuk apapun, ingat kita telah mengukir janji di Hadapan yang Maha Kuasa, kita telah berjanji menjaga pasangan kita seumur hidup. Cintailah ia dalam suka dan duka.

Pelajaran kedua, Subhanallah mereka yang diberi ujian begitu berat tiada pernah berputus asa, selalu ingat kepada Allah, dan senantiasa bertawakal.

Pelajaran ketiga, Seorang anak merupakan anugerah terindah dalam hidup kita. Dan kelak ketika kita menjadi orangtua, janganlah sia-siakan mereka.

Pelajaran keempat, Begitu berartinya kita menjadi anak dari orangtua kita, begitu besar kasih sayangnya, dan tentulah kita harus senantiasa menyayangi mereka, seburuk apapun orangtua di mata kita, mereka tetap orang tua kita.

Pelajaran kelima, Kesabaran itu tiada berbatas..subhanallah

Mudah-mudahan Allah menganugerahkan kita semua dengan anak-anak yang soleh solehah, dan Jadikan kita semua sebgai para orangtua yang baik, yang dapat menjaga mereka. Karena mereka semua adalah titipan illahi
Semoga bermanfaat ! :)




Senin, 27 Juni 2011

Hari sial ?? Emang ada ?

Hari sial? Boleh ga sih kita percaya hari sial?

Well, Hari ini.. gue mnghadapi kesialan yang bertubi-tubi( ckckck ) sampai hopeless padahal masi ada 8 jam lagi menuju besok. Heyyy gimana ngga? pagi-pagi bangun tidur gue dahh kaget bukan kepalang . gue musti lanjutin penelitian gue, karena gue musti laporan dengan dosen pembimbing gue nanti malem. tapi u know what happened?
That's no idea to do it becz.. that is trouble. Berhubung penelitian gue itu buat yoghurt yang buatnya lamaaaa bgttt, gue musti inkubasiin di inkubator kampus. gue musti nungguin yoghurt itu sampe jadi. But, kuliah ditiadakan! alhasil gue bingung, masa iya gue nungguin terus tuh yoghurt dan sementara itu, i'm doing nothing..so i've cancelled that experiment today!

And kesialan kedua. Seperti biasanya gue berangkat menuju kampus karena ternyata diadakan praktikum di kampus. Gue berangkat dengan mobil gue yang gede bgt (alias metromini) . 3 kali ganti bus itu trayek yang biasanya gue tempuh sambil menahan eneg karena bau² asep kenalpot , ditambah bau²an aroma terapi khas angkot lainnya, ditambah kebiasaanya bus yang suka mandeg² tiba-tibaa. Baru naek bus ketiga...Tiba-tiba sang kenek dengan suara lantang menggelegar membuyarkan lamunanku."Mbak-mbak, Pak, Bu, ganti bu oper bu oper ? mau pulang bu" heeeellloooooowww?? ga niat pa ni bus. hadeeh. Alhasil dengan tergesa-gesa gue naek bus yang 1 nya lagi. Dan gue langsung teringat, heyy! uang kembalian gue belom dikembaliin! ckck. hadeeeeh. Haa (Untung ga dollaran yang gue pake).

Sampe kampus, kami pasukan FTIP langsung berpraktek ria dengan telor²an (baca: telor ayam) jangan salah sangka dlu yaa. After that we going to canteen for Lunch. Dengan muka beringas yang kelaperan.. ekke mesen makanan yang pastinya ditunggu secepat kilat. Karena cacing-cacing di perutku udah meronta-ronta kelaperan. Tapiiiiiiii.. hellowwwwwwww???? udah 1 jam berlalu makanan yang kupesan tak jua dateng. hadehh. gue pun bolak-balik ke tukang makanan itu "Bu udah di buatin blom" setelah 4 kali bolak-balik jawabannya tetep sama "Ntar ya sayy?" hellowz. -_- ngesellinnn..

Pulang dengan soto ayam yang masih dalam proses pencernaan, gue pulang naik bus..lagi. Dan u know? Lagi-lagi dioperin ke bus lain. hedehhhhhhhhh.......sabar2


And then. home i'm coming!!! hey Looks! dirumah ga ada orang! -_- Zzzzz mendung pulaa.
Lengkap sudahh